Marquee

Informasi yang Diberikan Hanya Sebagai Bacaan, Penunjuk Arah atau Bahan Pembanding dari Buku Referensi Aslinya.

Laman

Iklan

Kamis, 14 Juli 2011

Teori Dasar Korosi

Teori Dasar Korosi (the fundamental theory of corrosion)

Untuk keperluan konstruksi yang diperhatikan pada umumnya adalah sifat-sifat yang berdasarkan sifat mekanik dan fisik, material tersebut bisa berupa jenis logam, paduan, plastik, karet, keramik, komposit, kayu, dsb.
Korosi adalah proses interaksi berupa kontak secara langsung dari material yang berbeda yang berada pada lingkungan korosif. Sedangkan menurut ilmu bidang keteknikan, korosi adalah reaksi antara bahan konstruksi padat (logam, keramik, polimer, komposit, dsb) dengan lingkungan yang menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsinya.
Reaksi interaksi tersebut dengan mudah terjadi sendirinya karena tingkat keadaan yang sedemikian rupa ingin merubah keadaan dirinya ke bentuk lain. Hasil yang diperoleh dari reaksi tersebut adalah bentuk dan keadaan yang cocok dengan lingkungan tersebut.
Reaksi dengan lingkungan dalam lingkup korosi ada yang tidak diinginkan yang benar-benar merusak bahan konstruksi (logam) tetapi ada yang justru hasil dari reaksi korosi tersebut membentuk lapisan pada permukan bahan logam tersebut yang dapat melindungi korosi lebih lanjut. Peristiwa ini terjadi misalnya pada logam tembaga, titanium, aluminium atau pada sejenis baja yang dikembangkan untuk tahan cuaca (weathering steel).

Dalam fenomena korosi logam ada beberapa faktor yang penting, yaitu:
a. Logam-komposisi, struktur atom, ketidakseragaman secara mikro dan makro, beban mekanik (tegangan) dan sebagainya.
b. Lingkungan-sifat kimia, konsentrasi bagian yang agresif, kandungan unsur-unsur yang aktif, tekanan, suhu, kecepatan aliran, tumbukan dan sebagainya.
c. Bidang kontak antara permukaan logam dan lingkungan-kinetika pelarutan, oksidasi logam, reduksi ion, dan keadaan, tempat terjadinya hasil reaksi, serta pembentukan dan pelarutan lapisan pada permukaan, dan sebagainya.

Dari faktor-faktor tersebut di atas kelihatan mekanisme korosi logam sangat komplek dan perlu kejelasan fenomena yang melibatkan beberapa cabang ilmu, yaitu ilmu bahan logam (fisika-logam, metalurgi-fisika, dsb) dan ilmu kimia-listrik (reduksi-oksidasi, kinetika, dsb) serta ilmu bakteri.

Korosi tidak bisa dihindari sama sekali, tetapi hanya bisa dikurangi atau dikendalikan (dikontrol). Pencegahan (prevention) adalah usaha-usaha yang dilaksanakan sebelum konstruksi terpasang, termasuk pemilihan bahan-bahan yang tahan korosi, perancangan dalam mencegah adanya pemakaian beberapa jenis logam yang berbeda, dimensi atau perhitungan tebal komponen. Perlindungan (protection) adalah usaha-usaha melindungi untuk komponen-komponen yang terpasang termasuk metoda-metoda pemisahan dengan lingkungan (inhibitor) atau sistem katodis (berdasar mekanisme tingkat oksida-reduksi).

Referensi:
K, Wahyudin. 2000. Handout Teknik Korosi (jilid 1). Bandung: JPTM FPTK UPI.
vlack, van.1985. Ilmu dan Teknologi Bahan. Jakarta: Penerbit Eelangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banner

Adsense Indonesia