Marquee

Informasi yang Diberikan Hanya Sebagai Bacaan, Penunjuk Arah atau Bahan Pembanding dari Buku Referensi Aslinya.

Laman

Iklan

Rabu, 13 Juli 2011

Hasil Percobaan Korosi

Hasil Percobaan Korosi (Corrosion Test Result)

A. Bahan
1. Sample 1: ST 37
Ukuran : 22,05 x 20,86 x 2,18 mm
Berat : 8,20 gr
2. Sample 2: ST 37
Ukuran : 21,64 x 20,24 x 2,18 mm
Berat : 7,10 gr
3. Sample 3: ST 37
Ukuran : 21,92 x 20,16 x 2,18 mm
Berat : 7,40gr
4. NaOH
5. NaCl
6. H2SO4
7. Silica Blue Gel

B. Peralatan
1. Ampelas Kasar
2. Ampelas Halus
3. Vernier Caliper
4. Timbangan
5. Gelas Kimia
6. pH Indicator
7. 3 gelas plastik dan seutas tali

C. Prosedur Kerja
1. Gosok seluruh bagian permukaan ketiga sample dengan ampelas sampai mengkilap, lakukan dengan ampelas kasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan yang halus.
2. Setelah semua permukaan ketiga sample terlihat mengkilap, ukur luas penampang dan ketebalannya masing-masing dan catat nilainya.
3. Timbang ketiga sample untuk menentukan berat awal, catat nilainya. (catat 2 angka desimal)
4. Kemudian persiapkan ketiga gelas plastik, ikat masing-masing sample dengan tali dan ujung tali lainnya diikat dengan sepotong lidi. Beri jarak agar pada saat sample dimasukkan, berada dalam keadaan berdiri.
5. Masukkan larutan NaOH, NaCl dan H2SO4 masing-masing sekitar 100 ml ke dalam tiap gelas dan beri tanda pada gelas plastik untuk tiap jenis larutan.
6. Catat harga pH untuk tiap larutan dengan menggunakan pH indicator.
7. Masukkan ketiga sample dan catat waktu pada saat sample dimasukkan.
8. Setelah direndam selama 90 jam, angkat ketiga specimen dan bersihkan dengan air yang mengalir dan jangan digosok.
9. Hitung berat akhir ketiga sample dan catat harganya.
10. Hitung pH akhir masing-masing larutan dan catat harganya.
11. Masukkan ketiga sample terpisah ke dalam plastik yang sudah diberi silica blue gel.
12. Hitung laju korosi tiap sample.

D. Tabulasi Data Hasil Percobaan













E. Perhitungan Laju Korosi
Laju korosi didapat dari rumus:












F. Pembahasan
1. Berdasarkan data di atas, maka dapat dikatakan bahwa laju korosi yang paling tinggi yaitu berada di lingkungan asam, pada praktek ini H2SO4. dan laju korosi yang sangat rendah yaitu berada pada lingkungan basa, pada praktek ini NaOH.
2. Luas permukaan yang terkorosi kemungkinan tidak merata. hal itu disebabkan oleh adanya struktur yang tidak merata pada bahan sample dan adanya goresan-goresan pada sample saat penggosokan dengan ampelas.
3. Harga laju korosi yang telah didaptkan di atas ada kemungkinan tidak akurat disebabkan oleh penarikan angka pada saat sample ditimbang. karena timbangan yang digunakan bukan timbangan digital.
4. berdasarkan tabulasi data di atas dapat dilihat bahwa harga pH NaCl dan H2SO4 menjadi naik setelah sample direndam di dalamnya. namun perubahan harga pH tidak terjadi pada NaOH.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh dan perhitungan yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa laju korosi tertinggi berada pada lingkungan yang bersifat asam, pada praktek H2SO4. Dan laju korosi terendah berada pada lingkungan basa, pada praktek NaOH. Jadi dari kesimpulan di atas, maka upaya yang harus dilakukan seorang engineer dalam perancangan yaitu memberikan perlindungan yang lebih tinggi terhadap produk logam yang akan dipasarkan pada daerah yang mempunyai keasaman tinggi sehingga laju korosi dapat ditekan seminimal mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banner

Adsense Indonesia